Isran Noor
Pengabdian Sang Birokrat

Hari Rabu, 4 Pebruari 2009 Silam merupakan sejarah yang tak terlupakan bagi H Isran Noor. Ia dinobatkan sebagai orang nomor satu di Kutai Timur, menggantikan H Awang Faroek Ishak yang terpilih menjadi Gubernur Kaltim periode 2008-2013. Isran Noor yang sebelumnya sebagai Wakil Bupati Kutim, merupakan putra terbaik daerah ini.

Sebelum menduduki jabatan wakil bupati, Isran telah mengabdi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejak 1981 silam di Dinas Pertanian Kaltim. Selama menjadi pegawai negeri Isran banyak memiliki pengalaman yang cukup lumayan.  Sejumlah prestasi juga pernah diraih ketika masih menjadi pelajar maupun mahasiswa.

Beberapa kali, ia mengikuti pendidikan non formal yang ditugaskan, seperti kursus dan pendidikan lainnya.  Antara lain diklat penyuluhan di Jogyakarta 1983, diklat Instruktur PPS di Bandung 1984, diklat agribisnis di Ujung Pandang 1995 dan Spamen di Bandung 2002 dan meraih predikat terbaik se-Indonesia saat itu. Masih banyak lagi pendidikan non formal yang pernah diikutinya, terutama di sektor pertanian.  Ketika Kutim dimekarkan, Isran yang kelahiran Sangkulirang tanggal 20 September 1957 ini pulang kampung ingin mengabdi di kampung halamannya.  Selama berada di Kutim, Isran juga banyak melakukan berbagai kegiatan pemerintahan dengan baik. Bahkan ia juga dikenal ditengah masyarakat melalui tugas-tugas rutinnya sebagai Asisten Ekonomi Keuangan Setkab Kutim.

Ketika masih kecil, Isran Noor  dikenal sebagai anak yang cerdas dan selalu meraih predikat terbaik. Saat masih sekolah, baik SD,SMP, maupun SMA, Isran dikenal memiliki kemampuan yang lebih dibanding rekan-rekan sebayanya. Bahkan saat masih di SAngkuirang, Isran juga pernah meraih predikat sebagi qari terbaik ketika mengikuti MTQ di kota kelahirannya.

Prestasi di sekolahnya juga tidak mengecewakan. Anak pasangan S Bakrie dan Hadijah ini, selalu memiliki nilai rapor yang membanggakan, lantaran terus meraih rangkin pertama atau kedua. Ini yang menjadi kebanggan orangtua dan keluarganya.

Putra kelahiran Sangkulirang 20 September 1957 ini juga dikenal sebagai pekerja keras dan disiplin. Sejak sekolah hingga menjadi pegawai negeri sampai menjadi orang nomor satu di Kutim, kedisiplinan adalah yang pertama di pegangnya. Tak heran jika prestasnya terus melejit di karir dan sekolahnya saat itu.
Ketua BNK (Badan Narkotika Kabupaten) KUTIM ini juga memiliki kesetiakawanan yang cukup tinggi. Jiwa sosialnya dikenal cukup baik, lantara sengan membantu orang yang memerlukannya. Kepekaan sosial keluarganya juga dikenal cukup baik.

Ayah tiga orang anak dan istri dari Nor Baiti ini karirnya terus menanjak. Ketika dilakukan Pemilihan Bupati (Pilbup) Kutim Desember 2005 Silam, ia bergandengan dengan Awang Faroek Ishak untuk dicalonkan menjadi wakil bupati. Dewi fortuna memang sedang berada di tangan Isran Noor. Kemudian pasangan Awang Faroek Ishak - Isran Noor terpilih menjadi Bupati dan wakil Bupati Kutim periode 2006-2011 mendatang.

Ditengah perjalanan memimpin daerah ini, Awang Faroek mencalonkan diri menjadi gubernur Kaltim perode 2008-2013. Ketika dilakukan pemilihan gubernur, Awang Faroek yang menggandeng Farid Wadjdy dinyatakan sebagai pemenangnya, baik pada putaran pertama maupun kedua.
Sebelum dilantik menjadi bupati, Isran yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kutim ini meminta kepada seluruh jajaran Pemkab Kutim untuk lebih bekerja maksimal demi kemajuan daerah ini dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kepedulian dan kepekaan sosial harus terus ditingkatkan terutama di masa-masa sulit seperti dirasakan masyarakat sekarang.

Sumber: isrannoor.com