Isran Noor
Pilgub Kaltim - Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) serta Bupati Kutai Timur Kanjeng Pangeran Haryo Mangkunegoro Ir H Isran Noor Msi menyatakan majunya dirinya pada pencalonan Pilgub Kaltim 2013-2018 bukan karena faktor ambisi pribadi. Namun adanya permintaan serta dukungan dari warga masyarakat Kaltim. Dan itulah adalah syarat utama bagi bakal calon nanti. 

"Bagaimana mau maju kalau dukungan masyarakat itu tidak ada. Nah untuk mengetahui dukungan itu ada syaratnya seperti survei kemudian dukungan-dukungan lain yang menjadi fakta itu sebagai dukungan," katanya pada acara halal bi halal gagasan Isran Noor Centre (INC), Sabtu (15/9) di gedung Dome.

Hal tersebut kata Isran adalah dukungan politik itu juga harus memiliki syarat. Seperti etika politik  yang jauh dari mencari aib orang lain atau menjelekkan pasangan lain saat pemilihan nanti. "Jangan cari masalah orang lain, aib orang lain atau fitnah orang lain," tegasnya 

Isran Noor optimistis dengan pendukungnya nanti. Kantong-kantong suara di berbagai daerah sudah menunjukkan hasil positif. Sesuai dengan dua kali survey yang dilakukan oleh timsesnya. "Melalui survey dua kali yang tidak saya publikasikan terlihat bagus," ujarnya. Begitupula bila nanti sudah mendekati pemilihan dengan banyaknya pasangan calon.  Dan survey tersebut hanya ingin melihat seberapa tinggi reaksi masyarakat terhadap dirinya.

Tidak hanya dukungan suara masyarakat yang menjadi pegangan. Koalisi partai politik sudah mendekat pada orang nomor satu di Kutai Timur itu. Selain dari Partai Demokrat sudah mendekat parpol seperti Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kesejahteraan Sosial (PKS), Partai Gerindra, Partai Hanura, PDIP dan lain sebagainya. 

"Partai sudah berkoalisi dengan baik, sekarang adalah bagimana suara dari masyarakat sudah menyakinkan karena itu yang menentukan," tutur pria kelahiran Sangkulirang, 20 September 1957.

Mengenai adanya kasus korupsi yang menimpa kader Demokrat tidak menjadi halangan. Menurutnya itu adalah tindakan dari oknum dan itu bukan perilaku dari sebuah parpol. 

"Tidak ada masalah, itu hanya masalah hukum menimpa personal, itu oknum jadi tidak ada sangkut pautnya dengan partai apalagi berpengaruh di Kaltim, sebab dari partai manapaun bisa saja melakukan hal-hal tersebut dan masyarakat kita sudah cerdas untuk memilih mana yang baik dan tidak baik," kata Isran Noor.
Sumber" tribunnews.com